KUMALANEWS.ID – Pasca perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 H/ 2024 M, sejumlah bahan bahan pokok penting alami penurunan harga.
Dari pantauan media ini, harga daging sapi impor sekitar 120 ribu per kilo, ayam kampung 85 ribu per kilo, ayam pedaging 45 ribu per kilo, beras 14-15 ribu per kilo, minyak goreng bimoli 22 ribu per liter dan gula 19 ribu per kilo.
Salah satu pedagang sapi di Jalan Pesut Slamet Sujono mengatakan, harga daging sapi kembali normal usai Idul Adha yaitu 120 ribu per kilo untuk kategori nomor 1 dan kategori nomor 2 hanya 100 ribu per kilo.
Sedangkan harga daging sapi pada menjelang Idul Adha mencapai 160 ribu per kilo kategori nomor 1 dan nomor 2 hanya 140 ribu per kilo.
“Kenaikan harga pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sering terjadi, karena banyaknya permintaan sehingga harga pembelian harga daging impor alami kenaikan juga,” kata Slamet Sujono Rabu (19/6/2024).
Slamet Sujono juga mengaku, menjelang Idul Adha bisa menghabiskan atau menjual daging sapi impor mencapai 3 ton. Sementara pada hari hari biasa rata rata bisa menjual daging sekitar 2 kuintal.
“Menjual daging beku impor ini lebih menguntungkan dari pada menjual daging lokal. Karena daging lokal harganya terlalu mahal sehingga daya belinya tak sesuai,” ungkapnya.
Menjual daging lokal telah dilakukan sejak 2005 hingga 2014 lalu. Melihat daya beli masyarakat yang tak sesuai sehingga beralih menjual daging beku impor yang berkualitas.
Selain menjual daging, pihaknya juga terima jasa penggilingan daging pentol. Saat ini telah memiliki 3 cabang penggilingan daging pentol yaitu di Jalan Pesut, pasar Loa Kulu dan Pasar Loa Janan.
Sementara itu Owner Showroom Unggas di Pasar Mangkurawang Rizki menyebutkan, harga ayam kampung saat ini telah alami penurunan menjadi 85 ribu per kilonya. Sementara pada momen Idul Adha kemarin mencapai 100 ribu per kilo.
Hal itu dipicu karena ketersediaan ayam kampung yang menipis, sehingga pembelian ayam kampung ke peternak ikut naik dan permintaan pasar juga meningkat.
“Harga ayam kampung saat ini sudah kembali stabil. Naiknya harga ayam kampung karena ketersediaannya yang menipis dan permintaan pasar yang tinggi,” sebut Rizki.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar Sayid Fhatullah menjelaskan, kenaikan harga bahan bahan pokok penting pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dinilai wajar saja. Karena banyaknya permintaan pasar membuat harga naik, tapi hal itu tak berlangsung lama.
“Kenaikan bahan bahan pokok ketika HBKN tak berlangsung lama, setelah itu akan kembali normal,” terang Sayid Fhatullah
Sayid Fhatullah juga menilai, daya beli masyarakat Kukar selama ini sangat tinggi. Artinya masyarakat Kukar masih mampu membeli sejumlah komoditas dengan harga yang sesuai.
“Daya beli yang tinggi menandakan pengendalian inflasi kita tertangani dengan baik,” tutup Sayid Fhatullah.(rz/fz)