KUMALANEWS.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menargetkan pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila akan menyasar ke seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kukar.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Kukar, Eryadi, usai membuka secara resmi Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila Siswa SMP/MTS Tahun 2023, di Hotel Grand Fatma Tenggarong, pada Selasa (31/10/23).
“Project penguatan profil pelajar Pancasila ini sasaran yang pertama pada satuan pendidikan. Untuk Kepala Sekolah serta guru sudah kami berikan materi, dan kini kita menyasar pada siswa-siswi,” kata Eryadi.
Lebih lanjut Eryadi mengemukakan, untuk pelaksanaan project penguatan profil pelajar Pancasila ini, ditargetkan kepada seluruh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
“Kita menargetkan kegiatan ini ke seluruh siswa-siswi SMP Negeri di Kukar. Untuk jumlah SMP Negeri sendiri ada 109 dan untuk swastanya ada 48 sekolah,” ungkapnya.
“Jadi untuk kegiatan gelombang pertama sudah kita laksanakan dengan 40 sekolah, dan saat ini gelombang kedua juga di ikuti 40 sekolah, sedangkan gelombang ketiga Insa Allah akan selesai semua,” tambahnya.

Pelaksaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila Siswa SMP/MTS Tahun 2023 Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara.(Foto : Kumalanews.id)
Melalui kegiatan ini diharapkan, agar kekerasan maupun perundungan serta bullying di Sekolah dapat diminimalisir, karena hal tersebut dapat mempengaruhi dan menggangu kejiwaan bagi para peserta didik.
“Harapan kita dengan kegiatan ini, agar kekerasan, perundungan maupun bullying di sekolah dapat diminimalisir dan mudah-mudahan tidak terjadi, karena dapat mempengaruhi kejiwaan peserta didik kita, ungkapnya.
Tak hanya itu, Eryadi juga mengapresiasi antusias para peserta didik yang mengikuti project penguatan profil pelajar Pancasila siswa SMP/MTS ini. Menurutnya, hal tersebut memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter dan sekaligus belajar dari lingkungan sekitarnya.
“Antusias dari para peserta didik sangat luar biasa, tentunya ini memberikan kesempatan untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter,” tutupnya.(adv/disdikbudkukar)