KUMALANEWS.ID – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024 ini, menjadi momen yang sangat berbahagia dan membanggakan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pasalnya, Bupati Kukar, Edi Damansyah menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI), di Ballroom Hotel Sultan Jakarta, pada (2/5/2024).
Penghargaan yang diberikan tersebut sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan dari Kemendikbud Ristek RI kepada Kabupaten Kutai Kartanegara atas dukungan, kerja sama serta kontribusi atas pelaksanaan program Merdeka Belajar episode ke 17 dan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD), bersama dengan 19 Kabupaten/Kota dan Provinsi lainnya.
Tak hanya itu, Penghargaan yang diterima Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah itu diserahkan langsung oleh Mendikbud Ristek RI,Nadiem Anwar Makarim, pada pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) penguatan revitalisasi bahasa daerah antara pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, dan pembukaan festival Tunas Bahasa Ibu Nasional dalam rangka Peringatan Hari Bahasa Ibu Tahun 2024.
Dalam hal itu, Bupati Kukar Edi Damansyah menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih, dimana Kabupaten Kutai Kartanegara masuk dalam 20 Kabupaten/Kota yang menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI), terkait dengan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD).
“Di momentum peringatan Hardiknas 2024 ini, secara khusus saya ucapkan terima kasih, dimana Kukar masuk 20 Kabupaten/Kota menerima penghargaan dari Kemendikbud Ristek RI, terkait dengan Revitalisasi Bahasa Daerah,” ujar Edi Damansyah, pada Sabtu (4/5/2024).
Lebih Lajut Edi Damansyah mengemukakan, terkait dengan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) itu sendiri, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara terus berkomitmen untuk menjaga dan melesatrikan bahasa daerah yaitu Bahasa Kutai. Dimana hal tersebut, telah ditetapklan dalam suatu kebijakan dan menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah, khususnya pada jenjang tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Ini kita mulai dari tingkat PAUD dan SD dulu untuk pengembangan bahasa kutai ini,” sambungnya.
Tak hanya itu, Edi Damansyah juga meminta, agar Disdikbud Kukar untuk terus konsisten dalam mengawal kegiatan ini. sehingga hal tersebut, dapat dilaksanakan dengan baik di satuan pendidikan masing-masing, yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Semoga ini tetap konsisten dilaksanakan, terutama Disdikbud Kukar untuk mengawalnya,” pinta Edi Damansyah.
“Karena setiap hari Kamis kita memakai baju adat kutai yaitu miskat, nantinya akan kita tetapkan juga ada satu hari OPD-OPD di Kukar menggunakan bahasa kutai,” tambah Edi Damansyah.
Edi Damansyah juga mengajak seluruh lapisan masyarakat Kutai Kartanegara, untuk terus melestarikan bahasa daerah khususnya bahasa kutai. Sehingga, Pelestarian kearifan lokal melalui bahasa daerah menjadi kunci untuk menjaga keanekaragaman budaya yang kaya, khususnya di Tahan Kutai.
“Selama ini yang terjadi kita itu malu berbahasa daerah, padahal sekarang yang harus kita banggakan adalah bahasa daerah kita sendiri yaitu bahasa kutai,” ungkapnya.
Dalam hal itu, Edi Damansyah juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh kepala sekolah dan guru serta orang tua peserta didik, yang selama ini sudah bekerjasama dalam dunia pendidikan. Pasalnya, tidak hanya sepala sekolah dan guru saja yang berperan aktif dalam pendidikan, tetapi ada peran para orang tua yang tergabung pada komite sekolah maupun beberapa struktur lainnya, dan hal tersebut berjalan baik di Kutai Kartanegara.
“Jika bicara penyelenggaraan pendidikan, bukan hanya kepala sekolah dan guru saja yang berdiri sendiri, tetapi juga harus ada peran para orang tua,” tegas Edi Damansyah.
“Mari kuatkan tekad dan semangat kita bersama, tidak ada keberhasilan yang kita capai kalau kerjanya sendiri-sendiri, bangun kolaborasi yang baik, sehingga hasilnya bisa maksimal,” imbuh Edi Damansyah.
Edi Damansyah juga mengakui bahwa, ada beberapa yang menjadi perhatian khusus danb fokus pemerintah daerah pada bidang pendidkan ini yaitu, bagaimana menurunkan angka putus sekolah. Dan ia meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan konsisten.
“Ini menjadi perhatian dan fokus Disdikbud Kukar dan jajaran, saya berharap dapat konsisten melaksanakan ini, sesuai dengan roadmap yang sudah di susun,” tutupnya.(adv/disdikbud kukar/alf/ruz)