Menu

Mode Gelap
Rupiah Menguat menjadi Rp 16.332 Per Dolar AS Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Letusan Setinggi 700 Meter Indonesia, Mongolia Jajaki Kerja Sama Tekstil Hingga Bebas Visa Teken Kerja Sama Terbaru, 6 Investor Swasta akan Membangun Berbagai Sektor di IKN Senilai Rp3,65 Triliun Basarnas Balikpapan Evakuasi Tiga Pemancing Yang Terapung Akibat Kapal Mati Mesin

NASIONAL · 9 Mei 2025 11:15 WITA ·

Dukung Pencapaian Target Produksi Migas Nasional, PHM Gelar Seremoni Sail Away Topside Platform Proyek SNB AOI 1-3-5


 Dukung Pencapaian Target Produksi Migas Nasional, PHM Gelar Seremoni Sail Away Topside Platform Proyek SNB AOI 1-3-5 Perbesar

KUMALANEWS.ID, TANJUNG PINANG – Salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggelar seremoni sail away tahap kedua Proyek SNB AOI untuk topside platform WPN7 dan WPN8 pada tanggal 6 Mei 2025 di lapangan milik PT Meindo Elang Indah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sail away tahap pertama topside platform WPS4 dan WPS5 ke Lapangan Sisi Nubi telah dilakukan pada tanggal 28 April 2025 lalu. Adapun sail away tahap ketiga untuk topside platform WPN5 dan WPN6 direncanakan pada tanggal 16 Mei 2025.

General Manager PHM, Setyo Sapto Edi menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi dalam kegiatan pengeboran eksploitasi dan eksplorasi guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional. “Proyek SNB AOI merupakan salah satu proyek strategis dalam mewujudkan komitmen kami untuk memelihara keberlanjutan produksi migas dari Wilayah Kerja Mahakam. Proyek ini sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional dimana proyek ini meningkatkan produksi gas dan minyak (condensate) PHM dengan kapasitas desain rata-rata 30 MMSCFD per platform,” jelas Setyo.

Menurutnya, kegiatan pengeboran dalam proyek ini akan menerapkan praktik-praktik terbaik di industri migas yang direncanakan pada semester dua tahun 2025 dengan target onstream pada kwartal keempat tahun 2025. “Penerapan teknologi seperti Suction Pile Foundation, serta implementasi manajemen proyek yang baik menjadi kunci untuk menjaga keandalan operasi dalam mendukung keberlanjutan produksi dan ketahanan energi nasional,” ujar Setyo.

Pada kesempatan ini, Setyo menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kinerja HSSE dalam Proyek SNB AOI yang telah mencapai lebih dari 7 juta Jam Kerja Selamat. “Di PHM, kami selalu mengedepankan aspek keselamatan kerja dan kelestarian lingkungan dalam setiap kegiatan operasi untuk memastikan energi yang seamat, andal, patuh, dan ramah lingkungan,” ungkap Setyo.

Menambahkan apa yang disampaikan oleh Setyo, Senior Expert Project Management Office Upstream PT Pertamina (Persero) Bambang Arief Wicaksono mengungkapkan bahwa Proyek SNB AOI merupakan salah satu proyek prioritas Subholding Upstream Pertamina yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Energi dimana keberhasilan eksekusi proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian kinerja investasi Pertamina secara keseluruhan.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Proyek Divisi Manajemen Proyek SKK Migas, Kosario M. Kautsar dalam sambutannya juga turut menyampaikan bahwa proyek SNB AOI adalah salah satu dari 15 (lima belas) proyek strategis Hulu Migas yang direncanakan onstream di kwartal keempat tahun 2025. “Proyek SNB AOI ini masih masih memiliki beberapa tahapan berikutnya. Kami berharap PHM untuk tetap fokus pada keselamatan dan penyelesaian proyek ini sesuai dengan komitmen yang tercantum dalam Work Program & Budget (WP&B) 2025,” ujar beliau.

Proyek SNB AOI merupakan proyek pengembangan lapangan lepas pantai (offshore) Sisi Nubi, 25 km lepas pantai dari Delta Mahakam di wilayah operasi PHM di Provinsi Kalimantan Timur dengan kedalaman air mencapai 60-80 meter.

Hingga saat ini, keseluruhan 6 (enam) unit jacket (kaki-kaki platform) telah berhasil dipasang di lokasi offshore Lapangan Sisi Nubi menggunakan teknologi Suction Pile Foundation, sebuah pendekatan inovatif yang memungkinkan instalasi struktur bawah laut secara lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan. Teknologi ini merupakan teknologi baru dan pertama kalinya dilakukan di Indonesia, berupa 6 (enam) segmen pipa bawah laut dengan total panjang 22 km yang akan menghubungkan anjungan baru dengan fasilitas eksisting di area sisi Nubi. Saat ini, penggelaran pipa bawah laut telah selesai dilakukan sesuai dengan tata waktu yang telah direncanakan sebelumnya.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur. Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PHM bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi untuk menghasilkan energi yang selamat, efisien, andal, patuh, dan ramah lingkungan demi mewujudkan #EnergiKalimantanUntukIndonesia. Informasi lebih lanjut tentang PHI tersedia di https://phi.pertamina.com. (*)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gunung Semeru Kembali Erupsi Dengan Letusan Setinggi 700 Meter

22 Mei 2025 - 09:15 WITA

WhatsApp Image 2025 05 22 at 06.37.48 1.jpeg

Indonesia, Mongolia Jajaki Kerja Sama Tekstil Hingga Bebas Visa

22 Mei 2025 - 08:15 WITA

Pertemuan bilateral Menlu Indonesia Mongolia 210525 Bay 9 1.jpg

Indonesia kirim tim putra ke Piala Dunia Anak Jalanan 2026

19 Mei 2025 - 08:15 WITA

1000289810.jpg

Mentan: Ada pejabat lobi kasus pengamat rugikan negara Rp5 miliar

18 April 2025 - 09:15 WITA

CBF12B4F 1F67 474F 8E42 E05935C82BCC.jpeg

Batik Air: Penumpang dikeluarkan dari pesawat akibat mengaku bawa bom

18 April 2025 - 08:15 WITA

924698B3 2533 4C79 82D5 4E9188484300.jpeg

DPR RI akan prioritaskan bahas 8 RUU di Masa Sidang III

17 April 2025 - 16:15 WITA

IMG 20250417 112714.jpg
Trending di NASIONAL